KERAMAI 3 - Seterang Lentera Sang Ibu


Secuap kehangatan pada lentera batinku
Menyeruak impianku dalam rona syurgawi
Jarum jam pun telah terlelap dalam bunga tidur di pangkuanmu
Dikawal oleh lentera di sudut ruang
Suaramu yang melebur dalam nasihat terkadang terabaikan
Oh Ibu ...

            Ciuman kasih yang engkau kecup di keningku, aku rindu
            Ya ... tentu saja aku rindu
            aku merindukan sesosok wanita paruh baya itu
            Dekapan hangat saat engkau memelukku, aku ingat
            Ya ... tentu saja aku ingat
            aku mengingat kehangatan dalam pelukkanmu
            Terasa ada getaran yang mengguncang pada arteri tubuh ini
            Ya ... getaran kelembutan yang selalu engkau berikan

Ibu ...
Ku gelar sajadah permohonanku
Meski angin, debur dan emosi bersatu dalam jubah yang berpautan
Tentu saja .. ada sebuah metafora kerinduan yang mendalam untukmu
Inginku amnesia dari kenakalanku yang menjengkelkan hati sucimu itu
Menyadarkan dari keadaan Coma pada kenyataan yang ada
Biuskanlah jiwaku dengan selalu bersyukur atas nikmat-Nya
Aku bersujud mendapati air mata yang bergeming
Dalam purnama mencari Ridho-Nya
Kesempurnaan akan asma-Nya begitu menyeruak, tapi untuk siapa ?
Ya ... Aku selalu menyelipkan namamu dalam bait doaku padaNya

            Wahai Rabbul’alamiin
            Kukuhkan langkah kakiku ini untuk membahagiakan Ibu
            Azzamkan niatku tuk mencapainya
            Wahai Allah yang tiada sekutu bagi-Mu


#Keramai_3   
#DepartemenILMY                                                                             
#KeluargaSejutaCerita 
#PejuangDakwahMuda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOSSA CUBITI

Jean Watson

PENGERTIAN THAHARAH (BERSUCI) DAN PEMBAGIANNYA