Jean Watson
MAKALAH TEORI MODEL KEPERAWATAN
TEORI
KONSEPTUAL “ CARING “ JEAN WATSON
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
2
FELIA
NUR FITRIANTI
RIZA
UMAMI
NURJANA
RACHMAWATI
SYOFWATUN
NGULYA
PUTRI
PRATIWI
PERONIKA SINURAT
POPPY
JUDIKA NABABAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
Adanya pergeseran demografi, pergeseran
sosial ekonomi, serta meningkat dan bertambah rumitnya masalah kesehatan akan
berdampak pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban
untuk menuntut tersedianya pelayanan kesehatan dan keperawatan dengan mutu yang
secara profesional dapat dipertanggungjawabkan. Menghadapi globalisasi ini
tiada upaya lain yang perlu dilakukan keculai mengadakan penyesuaian dan
perbaikan terhadap mutu layanan keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan
keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya
adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring adalah sentral untuk praktek
keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana
perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Kunci dari
kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian
perawat. Hal ini sangat sesuai dengan tuntutan masyarakat pada saat ini yaitu
mengharapkan pelayanan keperawatan yang berkualitas . Banyak faktor yang
mempengaruhi factor caring, seperti umur, gender, lingkungan kerja dan
kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang mempengaruhi perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring,
Makalah ini akan menguraikan
bagaimana seorang Jean Watson menciptakan sebuah teori dan filosofi yang
terkandung dalam teorinya .Selain itu bagaimana pandangan Jean Watson mengenai
paradigma keperawatan dan berbagai hal mengenai teori caring itu sendiri
.Tentunya dengan adanya teori ini ,dapat menjadi salah satu landasan bagi
perawat dalam melaksanakan tanggung jawabnya .
I.2.Rumusan masalah
1. Bagaimana
biografi Jean Watson ?
2. Bagaimana
Konsep Caring” yang
dicetuskan Jean Watson dalam keperawatan ?
3. Seperti apa paradigma keperawatan dalam pandangan Jean
Watson serta pengaplikasian konsep caring dalam proses keperawatan?
4. Bagaimana
stuktur bagan pola pikir
dari teori caring ?
I.3.Tujuan penulisan
1. Diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui profil dan teori serta
hal-hal menyangkut teori yang dicetuskan Jean
Watson.
2. Mahasiswa
memiliki bekal pengetahuan mengenai teori konseptual keperawatan untuk diterapkan
dalam dunia keperawatan kelak.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Biografi dan Profile Jean Watson
Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat
bagian selatan dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Watson
memasuki sekolah menengah atas di Virginia barat dan kemudian sekolah
keperawatan Lewis gale. Dalam www.nursing.ucdenver.edu/caring (terjemahan) dikemukakan bahwa Dr.Jean
Watson menjadi Profesor Keperawatan
dan menjabat sebagai ketua dalam Ilmu Keperawatan di University of Colorado
Denver dan Anschutz Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri dari Pusat
Keparawatan di Colorado dan merupakan anggota dari Akademi Keperawatan Amerika.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu Kesehatan
Pusat dan merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk Keperawatan.
Kegiatannya terbaru termasuk Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson
Caring Science Institute.
Dr
.Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana di bidang keperawatan dan
kejiwaan, keperawatan kesehatan dan memegang gelar PhD dalam bidang psikologi
pendidikan dan konseling. Dia adalah seorang penulis dipublikasikan secara luas
dan penerima beberapa penghargaan dan gelar kehormatan, termasuk Kellogg
internasional Fellowship di Australia, Fulbright Research Award di Swedia. Dia
memegang delapan (8) Gelar Doktor Kehormatan, termasuk 5 Internasional
Kehormatan Doktorat (Swedia, Inggris, Spanyol, Inggris, Kolombia dan Quebec,
Kanada).
Dia
telah menjadi Guru Besar dan diakui di universitas-universitas di seluruh
Amerika Serikat dan sudah berkeliling dunia beberapa kali. Keperawat klinis dan
program akademik di seluruh dunia menggunakan karya-karyanya yang diterbitkan pada
filsafat dan teori kepedulian manusia serta
seni dan ilmu dalam keperawatan peduli.
Filsafat
peduli Dr Watson digunakan untuk memandu model transformatif kepedulian dan
penyembuhan praktik bagi perawat dan pasien, dalam pengaturan yang beragam di
seluruh dunia. Dia adalah penerima penghargaan nasional, termasuk Penghargaan
Institut Fetzer Norman Cousins, sebagai pengakuan atas komitmennya untuk
mengembangkan, memelihara dan mencontohkan hubungan-berpusat praktek perawatan.
Di
Universitas Colorado, Dr.Watson memegang gelar Distinguished Profesor
Keperawatan; kehormatan tertinggi yang diberikan fakultas untuk karya ilmiah.
Pada tahun 1999 ia menjabat sebagai Ketua Murchinson-Scoville di Science Peduli,
kursi pertama yang diberikan pada bangsa di bidang Caring science, berbasis di
University of Colorado Denver & Health Sciences Center.
Sebagai
penulis atau rekan penulis telah membuat lebih dari 14 buku tentang merawat.
Buku terbarunya mengenai pengukuran empiris dari kepedulian, untuk filsafat
modern baru tentang kepedulian dan penyembuhan. Buku-bukunya banyak menerima
penghargaan tahunan AJN. Dimana dalam
isi bukunya ia berusaha untuk menjembatani paradigma serta mengarah ke model
transformatif untuk abad ke-21.
II.2. Teori Konseptual “Caring” Jean Watson
Watson(1988)
dan George (1990) dalam Sartika (2011) mendefenisikan
caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang
sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan.
Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat ditunjukkan dengan
penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri,
intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung
jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
“Theory of Human Caring” (Watson),
mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia yang
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri
individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa
selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah
kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu
memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang
dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon
yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya
dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi
antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui
perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif
yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi
komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan
pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Yudha dan Subekti
(2009;79-81) mengemukakan bahwa Jean
Watson memulai karya mengenai metafisik dang transpersonalnya mengenai caring
pada manusia pada tahun 1970-an dan menerbitkan buku pertamanya “Nursing The
Philosophy and science of caring” pada
tahun 1979. Ia terus mengembangkan teori-teorinya,
yang mencerminkan paradigma ilmu pengetahuan tentang manusia yang baru dan
telah memperbaiki teorinya tersebut pada publikasi berikutnya (Watson 1985,
1988, 1990). Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari sekedar pendekatan
ekstensial-fenomenologis untuk memadukan konsep-konsep kejiwaan dan
transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang
yang mengandung geits (roh atau kesan diri yang tinggi), yang memiliki
kesadaran diri, tingkat kesadaran tinggi, suatu kekuatan internal, dan kekuatan
yangdapat memperbesat kapasitas manusia
dan memungkinkan seseorang untuk melebihi dari lazimnya (1982:224). Transendensi
mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini, dan masa
depan semua sekaligus dalam saat ini dan sekarang.
Transpersonal
human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun sebagai
proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan intersubjektif
dengan orang-orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi,
meningkatkan, dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan martabat,
keselarasanbatin, dan memfasilitasi kesembuhan. Perawat membantu orang lain
untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian diri, dan kesiapan untuk
penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa
keselarasan batin mereka.
Dasar
teori Watson (1989) adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam
terhadap keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi spiritual kehidupan dan keyakinan terhadap
kekuatan internal proses keperawatan dan penyembuhan. System nilai ini
dipadukan dengan 10 faktor caratif (1979) yang mencakup altruisme manusia,
kepekaan terhadap diri dan orang lain, dan mencintai dan percaya akan hidup dan
kekuatan batin orang lain dan diri kita sendiri.
Watson
mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip holografis keperawatan
transpersonal. Ia berkeyakinan bahwa jika seseorang memiliki tubuh yang tidak
dibatasi oleh ruang da waktu. Sebagian dari asumsi Watson (1985:32-33) yang
mendasari nilai-nilai asuhan manusia dalam keperawatan adalah:
·
Kasih sayang dan cinta adalah
kekuatan kosmik yang paling universal daan misterius dan tersusun atas energy psikis
universal dan primal.
·
Untuk dapat bertahan
hidup, seseorang harus menjadi lebih menyanyangi dan mencintai untuk
memelihara humanitas mereka.
·
Menyayangi dan
mencintai diri-sendiri adalah hal penting sebalum seseorang dapat menghargai
dan merawat orang lain dengan welas asib dan bermartabat.
·
Kasih saying adalah
esensi dari keperawatan dan merupakan focus paling utama dan penyatu untuk
praktik keperawatan.
·
Peran merawat mengalami
penurunan dalam system layanan kesehatan dan terancam oleh meningkatnya teknologi
medis dan birokrasi-manajerial institusi.
·
Konstribusi social,
moral, dan ilmiah keperawatan terhadap manusia dan masyarakat terletak pada
komitmennya terhadap manusia dan masyarakat terhadap ideal perawatan manusia
dalam teori, praktik, dan penalitian.
II.3 Filosofi dari Teori Caring Jean Watson
Dalam Kapuk Online (2011) Jean Watson mengemukakan
bahwa filosofi yang pada akhirnya terkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk
mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang
mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku
manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan,
serta pencegahan terjadinya penyakit.
A.Asumsi Dasar Science of Caring
Dalam jurnal
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh
Abi dan Burhannudin (2008) dikemukakan bahwa Watson mengidentifikasi
banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson
meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson
menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
·
Caring dapat
didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal
·
Caring terdiri dari carative
factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan manusia tertentu
·
Efektif caring meningkatkan
kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga
·
Respon caring menerima seseorang
tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima akan jadi apa dia
kemudian
·
Lingkungan caring adalah sesuatu
yang menawarkan perkembangan dari potensi yang ada, dan di saat yang sama
membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu
·
Caring lebih “healthogenic”
daripada curing.
·
Praktek caring merupakan sentral
bagi keperawatan
George(1995:294)
mengemukakan bahwa Watson melihat kepedulian
keperawatan sebagai atribut paling
berharga yang ditawarkan kepada umat manusia,
tak adanya kepedulian, akan kurang diterimanya penekanan dibanding aspek-aspek lain dari praktek
keperawatan.
Watson dalam George (1995) menyatakan ;
“Peran
perawatan manusia (dalam keperawatan) terancam oleh teknologi medis meningkat,
birokrasi-manajerial kendala institusional dalam sebuah masyarakat. Pada saat
yang sama telah terjadi proliferasi pengobatan
dan teknik pengobatan dan
penyembuhan yang sering tanpa memperhatikan biaya”
B.Faktor Carative dalam Caring
Dalam jurnal
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh
Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Original
carative factors kemudian dikembangkan oleh Watson
menjadi clinical caritas processes yang menawarkan pandangan yang
lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:
·
Menerapkan perilaku yang penuh kasih
sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.
·
Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan
dan mempertahankan system keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif
dari dirinya dan orang dirawat.
·
Memberikan perhatian terhadap
praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain, melebihi ego
dirinya.
·
Mengembangkan dan mempertahakan suatu
hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya.
·
Hadir untuk menampung dan mendukung
ekspresi perasaan positif dan negative. Aplikasi Model Konseptual Caring Dari
Jean Watson ..… ( Abi Muhlisin dan Burhannudin Ichsan) 149 sebagai suatu
hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
·
Menggunakan diri sendiri dan semua cara
yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat
dalam penerapan caring-healing yang artistik.
·
Terlibat dalam pengalaman belajar
mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha
untuk memahami sudut pandang orang lain.
·
Menciptakan lingkungan healing pada
seluruh tingkatan, baik fisik maupun non fisik, lingkungan yang kompleks dari
energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan,
martabat, dan kedamaian.
·
Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar,
dengan kesadaran caring yang penuh, memberikan “human care essentials”,
yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan
diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara
spiritual.
·
Menelaah dan menghargai misteri
spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soul
care” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
George
(1995:297-298) mengemukakan bahwa Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan Human Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada
unsur teori kemanusiaan. Jean Watson (1985) membagi kebutuhan dasar manusia
dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower
order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order
needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih
rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi
diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain dan
semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan psikososial dan kebutuhan intrapersonal
dan interpersonal.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami
bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan.
Berikut tingkatan kebutuhan tersebut :
1.Lower
Order Needs ( Biophysical needs) survival
needs
The need for food and fluid
The need for elimination
The need for ventilation
2.Lower
Order Needs (Psychophysical Needs) functional
needs
The need for activity-inactivity
The need for sexuality
3.Higher
Order Needs (Psychosocial Needs) integrative
needs
The need for achievement
The need for affiliation
4.Higher
Order Need (Intrapersonal-interpersonal
Need) growth-seeking need
The need for self-actualization
II.5. Paradigma Keperawatan Menurut Watson
Dalam jurnal
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh
Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa paradigma keperawatan menurut
watson terdiri dari:
·
Keperawatan
Keperawatan
adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa
dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan
selfhealing.
·
Klien
Klien
adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa
dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang
kondisi sehat-
sakitnya untuk
meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.
·
Kesehatan
Kesehatan
adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
·
Lingkungan
Lingkungan
adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan
perawat.
II.6.Proses Keperawatan dalam Konsep Caring
jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari
Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008)
mengemukakan bahwa Watson (1979) menekankan bahwa proses
keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama
dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk
menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson
menggambarkan kedua proses tersebut
sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat
dalam proses keperawatan):
·
Pengkajian
Meliputi
observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual
untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk
memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi pendefinisian
variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah. Watson (1979)
dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat
yaitu:
ü Lower
order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
ü Lower
order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan
untuk berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
ü Higher
order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
ü Higher
order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu
kebutuhan untuk aktualisasi diri.
·
Perencanaan:
Perencanaan
membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau
diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan
data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan
·
Implementasi:
Merupakan
tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data.
·
Evaluasi
Merupakan
metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil,
tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil
tersebut dapat digeneralisasikan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1.Kesimpulan
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian
adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan.
Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
III.2.Saran
Melihat
besarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam setiap interaksi
perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan
dengan dalih beban kerja yang tinggi, atau
pengaturan manajemen askep ruangan yg kurang baik. Pelaksanaan caring akan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat
dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna
jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
DAFTAR PUSTAKA
Yudha,E.K dan
Subhekti,N.B (Eds).1996.Proses Keperawatan : Aplikasi Model
Konsepual.Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
George, J.B. 1995. Nursing
theories: the base for professional nursing practice (edisi 4).
Universitas Micigan:Appleton dan
Lange .
Muhlisin,A
dan Ichsan,B.2008.Aplikasi Model
Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam
Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, 1(3) :147-150.
Sartika,N.2011.Konsep Caring Menurut
Jean Watson(online).
(http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-konsep-caring-menurut-jean-watson.diakses 15 November 2011)
Watson,J.Nursing:The Philosophy and Science og Caring,Botson:Little,Brown,1979.
Watson,J.Nursing’s Scientific Quest,Nursing Outlook,1985,29,413-416.
biografi jean watson anda bersumber dari mana yah?
BalasHapuskak mau nanya biografi jean watson nya dari mana ya sumbernya ?
BalasHapus