KERAMAS : EITS, JANGAN BERSIN SEMBARANGAN!
EITS, JANGAN BERSIN SEMBARANGAN!
BERSIN ITU PUNYA ETIKA LOH. BAGAIMANA ISLAM MEMANDANGNYA?
MARI MERAPAT KE SINI ^^
KHADIJAH
Demikian pula ketika
ia menguap, seharusnya seorang muslim menahannya semampu mungkin. Akan
tetapi, banyak dari kita, membuka mulut lebar-lebar saat menguap, sehingga
semua orang pun bisa melihat seluruh isi mulutnya.
Ada pula yang ketika menguap, mengucapkan ta’awudz, padahal perbuatan semacam
ini sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sesungguhnya jika seorang muslim mengetahui betapa besar pahala yang
akan diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika seorang muslim meneladani
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam maka sudah pasti manusia akan
berlomba-lomba melaksanakan adab - adab yang telah diajarkan oleh Islam ini. Meskipun hal tersebut dalam perkara yang remeh di mata manusia.
Sesungguhnya
Allah Membenci Menguap
Salah
satu perkara yang dibenci oleh Allah adalah menguap. Seperti yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin
dan benci terhadap menguap. Maka apabila ia bersin, hendaklah ia memuji Allah
(dengan mengucapkan ‘Alhamdullillah’). Dan merupakan kewajiban bagi setiap
muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal
dari setan. Hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin,
dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’, maka saat itu setan
menertawakannya.” (HR Bukhari)
Allah
membenci menguap karena menguap adalah aktivitas yang membuat seseorang banyak
makan, yang pada akhirnya membawa pada kemalasan dalam beribadah. Menguap
adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah, terlebih-lebih ketika pada waktu
shalat. Para nabi tidak pernah menguap, dikarenakan menguap adalah salah satu
aktivitas yang dibenci oleh Allah.
Tahanlah
Semampumu
Jika
seseorang ingin menguap, maka hendaklah dia menahannya sebisa mungkin, atau dengan
menutup jalan terbukanya mulut dengan menggunakan tangannya. Hal ini sesuai
dengan hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Menguap adalah dari setan, maka
jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat
mungkin.” (HR Muslim) Ketika seseorang ingin menguap hendaknya ia menutup
mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu perbuatan yang
buruk.
Sesungguhnya
Allah Mencintai Orang yang Bersin
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai
bersin.” (HR Bukhari) Bersin merupakan sesuatu yang disukai karena bersin
dapat menyehatkan badan dan menghilangkan keinginan untuk selalu mengenyangkan
perut, serta dapat membuat semangat untuk beribadah.
Ketika
Bersin Hendaknya Kita…
Merendahkan
suara.
Menutup
mulut dan wajah.
Tidak
memalingkan leher.
Mengeraskan
bacaan hamdalah, walaupun dalam keadaan shalat.
Macam-Macam
Bacaan yang Dapat Kita Amalkan Ketika Bersin
Alhamdulillah (segala
puji hanya bagi Allah).
Alhamdulillahi
Rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).
Alhamdulillah
‘ala kulli haal (segala puji bai Allah dalam setiap keadaan)
Alhamdulillahi
hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi, mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu
Rabbuna wa yardhaa” (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi
penuh berkah dan diberkahi, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb
kami).
Tunaikanlah
Hak Saudaramu
Islam
adalah agama yang sangat indah, dan salah satu keindahan agama ini adalah
memperhatikan keadilan dan memberikan hak kepada sang pemiliknya. Salah satu
hak yang harus ditunaikan oleh seorang muslim dan muslimah kepada muslim dan muslimah
yang lain adalah ber-tasymit (mendoakan
orang yang bersin) ketika ada seorang dari saudara atau saudari kita yang
muslim bersin dan ia mengucapkan ‘alhamdullillah’.
Sesungguhnya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
“Hak seorang muslim atas muslim
yang lain ada enam: jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika
ia mengundangmu maka datanglah, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah
nasihat, jika ia bersin lalu ia mengucapkan alhamdullilah maka doakanlah, jika ia
sakit maka jenguklah, jika ia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR
Muslim)
Ketika
ada seorang muslim bersin di dekat kita, lalu dia mengucapkan “alhamdullillah,”
maka kita wajib mendoakannya dengan membaca “yarhamukallah” (semoga Allah
merahmatimu). Hukum tasymit ini
adalah wajib bagi setiap orang yang mendengar seorang muslim yang bersin
kemudian mengucapkan “alhamdullillah.” Setelah orang lain mendoakannya, orang
yang bersin tadi dianjurkan untuk mengucapkan salah satu doa sebagai berikut:
- Yahdikumullah wa yushlih baalakum (mudah-mudahan Allah memberikan
hidayah kepada kalian dan memperbaiki keadaan kalian). - Yaghfirulahu
lanaa wa lakum (mudah-mudahan Alah mengampuni kita dan kalian semua).
- Yaghfirullaah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua).
- Yarhamunnallah wa iyyaakum wa yaghfirullaahu wa lakum (semoga Allah
memberi rahmat kepada kami dan kamu sekalian, serta mengampuni kami dan
mengampuni kalian). - Aafaanallah wa iyyaakum minan naari
yarhamukumullaah (semoga Allah menyelamatkan kami dan kamu sekalian dari
api neraka, serta memberi rahmat kepada kamu sekalian). - Yarhamunnallah
wa iyyaakum (semoga Allah memberi rahmat kepada kami dan kepada kalian
semua).
Mereka
Tidak Berhak Mendapatkannya
Kita
tidak perlu bertasymit ketika:
Ada
seseorang yang bersin, dan dia tidak mengucapkan hamdalah.
Ada
seseorang yang bersin lebih dari tiga kali. Jika seseorang bersin lebih dari
tiga kali, maka orang tersebut dikategorikan terserang influenza. Kita pun
tidak disyariatkan untuk mendoakannya, kecuali doa kesembuhan.
Ada
seseorang membenci tasymit.
Seseorang
yang bersin itu bukan beragama Islam. Walaupun orang tersebut mengucapkan
hamdalah, kita tetap tidak diperbolehkan untuk ber-tasymit, karena seorang
muslim tidak diperbolehkan mendoakan orang kafir. Jika orang kafir tersebut
mengucapkan alhamdulillah, kita jawab “Yahdikumullah wa yushlih baalakum“
Seseorang
yang bersin bertepatan dengan khutbah jumat. Cukup bagi yang bersin saja untuk
mengucapkan hamdalah tanpa ada yang ber-tasymit, karena ketika khutbah jum’at
seorang muslim wajib untuk diam. Begitu pula ketika shalat wajib (shalat
fardhu) sedang didirikan, tidak ada keharusan bagi kita untuk ber-tasymit.
Kita
berada ditempat yang terlarang untuk mengucapkan kalamullah, seperti di dalam
toilet.
Saudariku
marilah kita bersama-sama mengamalkan sunnah (tuntunan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam) yang mulia ini. Mulailah untuk membiasakan diri melakukannya
di tengah-tengah keluarga, teman-teman, dan masyarakat di sekitar kita.
Beritahukanlah kepada saudara-saudari kita yang lain untuk ikut mengamalkannya,
karena sesungguhnya di dalamnya terdapat karunia yang sangat besar. Bahkan
dahulu kaum yahudi pun pernah berpura-pura bersin di hadapan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamdemi mendapatkan karunia yang besar itu,
melalui doa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu,
seharusnya kita sebagai muslim dan muslimah lebih bersemangat lagi untuk
mendapatkannya. Sangat disayangkan jika karunia yang sangat besar itu kita
tidak mendapatkannya. Bukankah demikian, wahai Saudariku? Wallaahu ‘alam
bish shawaab.
----------------------------------Dept.Syi’ar LDPS Sahara
2015-------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar