SABAR ITU TIDAK ADA BATASNYA
Assalamu’alaykum,
Sahabat Sahara.
Sabar merupakan
sebuah kata yang ringan diucapkan, namun sangat bermakna dalam kehidupan.
Dengannya, perjalanan hidup seseorang akan selalu terbimbing di atas kebenaran.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ
“Kesabaran itu adalah cahaya.” (HR.
Muslim no. 223, dari sahabat Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu)
Al-Hafizh
an-Nawawi rahimahumallah berkata, “Sesungguhnya kesabaran adalah amalan
yang terpuji dan pelakunya akan selalu terbimbing di atas kebenaran.” (Syarh
Shahih Muslim 3/101)
Tulisan ini sebenarnya bulletin yang
akan dicetak oleh divisi ilmi untuk awal perkuliahan nanti, tapi nggak apa-apa
dong kalau teman-teman Sahara di dunia maya juga mau baca. Bener nggak?
Buletin ini ditulis oleh Ukhti Meli
bulan kemarin, dan mengambil tema sabar. Menurut admin pemilihan tema ini
sangat bagus karena mengingat sabar itu adalah kata yang pendek dan mudah untuk
diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Padahal kita semua tahu bahwa sebenarnya
sabar memiliki buah yang sangat banyak apabila kita mau menanamnya dalam diri
kita dan tentunya rasa dari buah sabar ini sangat manis.
Nah, dibuletin elektronik ini. Dih
keren ya namanya bulletin elektronik. Hehe. Ukhti meli membagi kisah kesabaran
yang diambilnya dari kisah salah satu nabi. Siapakah itu? Ada yang bisa
menebak?
Yaps, jawabannya tepat sekali. Kisah
nabi Nuh a.s dalam berdakwah. Apa Sahabat Sahara masih ingat kisahnya?
Untuk lebih jelasnya kita bahas
Q.S.Nuh/71:1-10
Ayat 1: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan
memerintahkan): `Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang
pedih
“
Allah mengutus Nuh untuk
memberi peringatan kepada kaumnya tentang azab yang pedih.
Ayat 2: “Nuh berkata: `Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan yang menjelaskan kepada kamu “
Seruan Nabi Nuh kepada
kaumnya.
Ayat 3: “(yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan
taatlah kepadaku
“
Nabi Nuh diperintahkan untuk
menjelaskan bahwa yang berhak disembah hanya Allah SWT. Yaitu visi ketauhidan
yang sama seperti nabi sebelumnya.
Ayat 4: “niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan
menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan
Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui “
Janji Allah kepada kaum nabi Nuh jika
mentaati.
Ayat 5-10: Do’a nabi Nuh; Ayat 5-9:
cara nabi Nuh menasihati
Ayat 5 : “Nuh berkata: `Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku
malam dan siang
“
Nabi Nuh berdakwah siang dan malam, dan
tak ada jadwal istirahat baginya.
Ayat 6: “maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran) “
Mereka tidak percaya pada kebenaran
tersebut.
Ayat 7: “Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman)
agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam
telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari)
dan menyombongkan diri dengan sangat “
Saking bosannya mereka setiap kali
nabi Nuh menghampiri, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinga dan
menutup mukanya dengan baju ,mereka tetap ingkar dan menyombongkan diri.
Ayat 8-9: “Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman)
dengan cara terang-terangan ,kemudian sesungguhnya aku (menyeru)
mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam “
Segala cara telah ditempuh nabi Nuh
,mulai dari dakwah terang-terangan dan sembunyi-sembunyi hingga umur beliau
950tahun. Nabi Muhammad SAW berkata “saya tidak akan kuat jika berperang
seperti Nabi Nuh a.s”
Ayat 10: “maka aku katakan kepada mereka:` Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun “
Seruan untuk meminta ampunan.
Kesabaran
adalah satu-satunya senjata nabi Nuh menjadi seorang nabi dan termasuk 5 ulul
azmi.
Dari kisah di atas, kita bisa melihat
betapa sabarnya Nabi Nuh a.s dalam menjalankan perintah Allah SAW dalam
berdakwah, tak peduli apa yang orang lakukan padanya. Semoga kita semua dapat
meneladani kisah ini dan mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar